Biarkan Sunyi
Biarkan Sunyi BIARKAN SUNYI Saat kumulai bicara... Bunyikan musik itu sampai ga…
Biarkan Sunyi BIARKAN SUNYI Saat kumulai bicara... Bunyikan musik itu sampai ga…
Mengapa setiap gelap mulai menyekap tatap, hatiku kian meratap Aku ingin keluar dar…
Mimik Alam yang Kutinggal Aku masih saja merindu mimik alam yang kutinggal Pelatar…
Penampakan senjakala kali ini sungguh beda, tak serupa dengan yang kurasa akhir-a…
Kerinduan Kala Purnama Malam ini cakrawala masih berhias bulan penuh di atas sana…
Halo Bloggers, lama gak menjamah blog amburadul ini. Maklum saya lagi sibuk di dunia ny…
Teruntukmu yang terkasih, Tak layak aku berpikir terlampau jauh tentangmu Semua m…
Melemah, merapuh Meradang hatiku Sesaat kudengar Kau kembali padanya Aku takkan rel…
Akhirnya kusadari Kau begitu jauh tuk kuraih Meski seluruh anganku kagumimu Namun be…
Kudengar atap meratap kedinginan Tersebab dia harus menahan hujan Dan mengalirka…
Selamat tinggal masa lalu Aku kan selalu mengenangmu Karna kamu agaknya lebih baik D…
Selamatkanlah hatiku Yang kini merapuh Bangunkanku dari tidur Tersebab ia membuatku …
mengapa tiada pintu terbuka untukku aku di sini sudah tak tahan begitu ingin ku me…
Meski batu, kudapat luruh Karena hakikat ku mudah lantah Dan tak kuasa tuk membantah …
Jika ada kesempatan aku akan datang Membawa seikat mawar kembang Ungkapan sajak nyany…
Ungkapan si Perantau Hari ini hujan mengucur begitu derasnya. Dingin menyelimuti tu…
Hai hatiku, apakah kau sudah lelah? Oh tuanku, aku memang begitu lelah Tapi mengapa …
Jangan merasa kutlah pergi Kebisuanku hanyalah ungkapan, Gaya bahasa hati Saat ini a…
melambai menusuk pandang ilalang berbelalang terpancang di atas karang membentang ge…
Tak perlu aku berucap sejuta kata cinta untukmu.. Tak perlu kulantunkan syair kasih di…