Premium By Mantap With PBN
Premium By Mantap With PBN

(sejenak terhenti)

Untuk postingku yang ke-51 ini atau sebenarnya jika diurutkan dari tulisan-tulisan di bukuku adalah yang ke-25 aku sengaja memberi tajuk (saatnya terhenti), mungkin kalian bertanya-tanya mengapa hal ini aku lakukan.

Hal ini memang sengaja aku lakukan karena aku merasa tak selayaknya aku publikasikan tulisan yang ke-15 ini, tersebab sebenarnya tulisanku yang satu ini berisi ungkapan kekesalan dan kegeramanku kepada seorang sahabat yang melupakanku dalam keterpurukanku dan kini ia telah tiada selamanya.

Jikapun aku publikasikan akan membuatku tersiksa oleh perasaan menyesal dan bersalah. Setelah sekian lama aku simpan semua kenangan dalam kalbuku, hingga anganku pun tertuju pada takdir kelam itu. Ya, takdir kelam, legam. Aku tak kuasa mengungkap kegetiran yang kurasa, tak sanggup menguak kengiluan luka di dada.

Untuk sahabatku, selamat jalan. Takkan pernah aku melupakan saat-saat indah bersamamu :(.

Sajakrerindu

"Aku tak sanggup berkawan dengan kemapanan yang semu"

Posting Komentar

* Silakan berkomentar dengan sopan sesuai artikel di atas
* Gunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami
* Komentar dengan Link (hidup/mati) atau promosi apapun tidak akan dipublish kecuali yang berhubungan dengan amal dan usaha nirlaba

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak