Premium By Mantap With PBN
Premium By Mantap With PBN

Tiada Tajuk

Di malam yang entah ke berapa sejak kita kembali dipertemukan oleh takdir ini, selepas hujan dan senja dimana adzan dan doa-doa menggema..

Seiring waktu yang tak pernah mau menunggu sesiapa yang tak mau bergerak maju, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, berkurang jatah usiamu..

Sayang, tak ada yang lebih baik selain kita mensyukuri berkah Illahi ini. Berharap waktu mampu mendewasakan diri..

Berusaha dan berusaha melakukan yang terbaik demi kehidupan ke depan, kehidupan yang hakiki..

Hanya doa yang tak henti-henti kupanjatkan setiap waktu, setiap sujud saat kucium sajadah usangku. Semoga yang terbaik untukmu, sayangku..

Sebab, doa adalah bahasa terbaik mengalahkan jutaan puisi yang dipuja-puja dan dibanggakan para pujangga. Semoga tercapai semua cita dan cinta yang kau perjuangkan..

Usah kau pikirkan masa lalu, jalani hidup saat ini nikmati prosesnya. Proses yang baik menghasilkan sesuatu yang baik. Tak perlu terlalu jauh mengatur masa depan, serahkan pada yang Maha Mengatur kehidupan..

Sayang, izinkan aku untuk tetap menjadi seseorang yang selalu ada di belakangmu. Mendukung setiap langkah-langkah yang kamu tempuh. Karena sejatinya tujuan kita sama, masa depan dan kehidupan selanjutnya..

Semangat ya cinta, terima kasih nanananana yang pernah kamu kirimkan tengah malam akhir Desember lalu. Itu jadi malam tanggal kelahiran yang tak pernah terlupakan untukku..

Maaf, hanya susunan kata berantakan ini yang bisa aku berikan.. Semoga hidupmu bahagia..


Klaten, 6 Mei 2015

Sajakrerindu

"Aku tak sanggup berkawan dengan kemapanan yang semu"

Posting Komentar

* Silakan berkomentar dengan sopan sesuai artikel di atas
* Gunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami
* Komentar dengan Link (hidup/mati) atau promosi apapun tidak akan dipublish kecuali yang berhubungan dengan amal dan usaha nirlaba

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak