Premium By Mantap With PBN
Premium By Mantap With PBN

Antara Malam Hujan dan Dewi Gadis Pujaan

Antara Malam Hujan dan Dewi Gadis Pujaan
Antara Malam Hujan dan Dewi Gadis Pujaan


Pemuda itu, tersudut di bawah atap kedai tak berlampu. Duduk menggigil sambil menyalakan lintingan tembakau yang sengaja ia matikan sore tadi untuk malam ini. Di depan dan sekeliling, hujan menerjang-terjang. Lawa-lawa yang biasanya mengitar dan menggelepar tak lagi menemani, malam ini. Tak tahu seberapa ukuran deras hujan kali ini, dia tak peduli. Karena pikirannya terbang, dalam angan menuju dekapan si Dewi. Gadis pujaan, tapi itu dulu. Entah sekarang masih gadis atau sudah tak perawan yang pasti dia terlukis dalam album kenangan.

Dingin kian menggila, tak ada tembakau penghangat tersisa. "Ah, sungguh aku menikmati perjalanan ini!" pria itu bergumam sendiri dengan sorot mata yang memerah. "Andai saja Dewi ada disini, pasti sudah kepuaskan birahi ini, biar hangat semuanya. Hahahahaha, mimpi!!!! Sial!!! Bahkan setan-setanpun memakiku yang kaku dan berdebu".

Antara Malam Hujan dan Dewi Gadis Pujaan

Sajakrerindu

"Aku tak sanggup berkawan dengan kemapanan yang semu"

Posting Komentar

* Silakan berkomentar dengan sopan sesuai artikel di atas
* Gunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami
* Komentar dengan Link (hidup/mati) atau promosi apapun tidak akan dipublish kecuali yang berhubungan dengan amal dan usaha nirlaba

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak