Dalam angan yang tertahan engkau datang, menyampaikan rindu yang membeku.
Tak tahu apakah kata-kata dari mulutmu masih semanis dulu, ataukah justru berubah ambigu serupa senyummu.
Hanya tentang perasaan dan pemikiran aku berbicara.
Bukan tentang seseorang, apalagi rayuan pada gadis pujaan.
Bukan tentang yang dicinta ataupun yang didusta.
Sekali lagi ini hanyalah angan, yang mungkin disimpan mungkin juga dibuang.
Tak tahu apakah kata-kata dari mulutmu masih semanis dulu, ataukah justru berubah ambigu serupa senyummu.
Hanya tentang perasaan dan pemikiran aku berbicara.
Bukan tentang seseorang, apalagi rayuan pada gadis pujaan.
Bukan tentang yang dicinta ataupun yang didusta.
Sekali lagi ini hanyalah angan, yang mungkin disimpan mungkin juga dibuang.